Saya punya pengalaman menarik waktu sekolah SMA dulu. Saya dulu punya teman sekelas satu bangku yang kerjaanya kalau pas guru menerangkan di kelas lebih banyak ia gunakan untuk tidur. Sebelum mulai tidur temen saya ini punya kebiasaan berpesan pada saya, “Pristian,kamu dengerin materi yang disampaikan guru ya,nanti kamu terangkan ke saya ya “, kurang lebih begitu pesanya ke saya. Dan uniknya lagi setiap ke sekolah ia hanya bawa 1 buku tulis. Satu buku tulis itu ia gunakan untuk mencatat seluruh mata pelajaran yg diajarkan di sekolah, dan hebatnya catatan yang tertulis dalam bukunya itu hanya beberapa lembar saja alias bukunya masih bersih dari catatan (bisa dibayangkan betapa tidak niatnya temen saya ini sekolah) dan itu dilakukan sampai menjelang ujian akhir nasional kelas 3. Tapi...Akhirnya temen saya ini lulus sekolah dengan nilai matematika tertinggi di kelas. Lho... kapan belajarnya kalau dikelas kerjaanya hanya tidur?
Yang saya amati dari model belajar temen saya ini sangan mirip sistem kebut semalam (SKS), jadi dia belajar jika ada ulangan atau menjelang ujian saja, tapi jangan ditiru ya, karena temen saya ini memang istimewa dari sisi kecerdasanya, test psikotes ketika di SMA juga menunjukkan hal itu, angka kecerdasanya sangat tinggi. Saya amati dia mempunyai kemampuan menghafal yang cukup cepat, dan kemampuanya mengkaitkan materi pelajaran pun sangat cepat. Alhasil walaupun hanya dengan baca 1-2 kali saja ia bisa langsung mengingat dengan apa yang ia baca. Setelah saya tanya-tanya langsung ke dia,ternyata prestasi belajarnya memang “wow“, yaitu sejak SD-SMP ia selalu juara 1, tapi karena agak sedikit bandel jadi sering gonta-ganti pindah sekolah.
Masih dikelas yang sama, saya juga punya teman, dia dikelas juga terhitung pandai. Namun agak berbeda dengan temen sebangku saya yang kerjaanya tidur pas dikelas. Temen saya yang satu ini memang tergolong rajin, ia rajin sekali bertanya, mengulas pelajaran, mengulang-ulang materi yang disampaikan guru, membuat catatan kecil yang bisa dibaca sewaktu-waktu, rajin baca, walaupun untuk menghafal tidak secepat temen saya yang pertama, ia harus mengulang-ulang beberapa kali untuk sampai bisa menghafalnya. Kalau dilihat dari hasil test psikotest temen saya yang ke dua ini hasilnya tingkat kecerdasanya lebih rendah dari temen saya yg pertama. Tapi ia juga lulus dengan nilai yg cukup tinggi.
Apa pelajaran yg bisa diambil 2 ilustrasi di atas?
Pelajaranya adalah sesungguhnya kita sebagai manusia diciptakan oleh Allah SWT mempunya potensi akal yang sama, yang berbeda hanya pada tingkat kecerdasan, yakni berbeda pada tingkat kecepatan menghafal dan kecepatan dalam mengkaitkan antar berbagai macam ragam informasi yg berbeda.
Lalu apa yang dimaksud dengan potensi akal ?
Manusia dikatakan berakal ketika manusia tersebut mempunyai 4 komponen, yang kesemua komponen tersebut harus ada semuanya, karena jika salah satu dari ke 4 komponen itu tidak ada maka tidak ada aktivitas yg disebut akal. 4 komponen itu meliputi :
1. Otak yang sehat
2. Panca indera
3. Fakta yang terindera, dan
4. Informasi sebelumnya berkaitan dengan fakta
Dari 4 komponen akal inilah kita bisa mendefinisikan aktivitas akal (berfikir) adalah sebagai pencerapan terhadap fakta melalui panca indera ke otak, disertai dengan pengetahuan (informasi) yang diperoleh sebelumnya yang dapat menjelaskan (hakekat) fakta tersebut.
Dari definisi akal ini kuncinya jika anda ingin mencerdaskan akal adalah dengan memperbanyak informasi yang berkaitan dengan fakta terindera yang sedang anda pelajari. Caranya dengan banyak membaca, membiasakan rajin bertanya, rajin menuliskan pemahaman yang baru diperolehnya, dan rajin mendiskusikan informasi yang baru diperoleh. Semakin banyak anda melakukan hal itu maka aktivitas berpikir anda akan meningkat, otomatis anda akan semakin cerdas. Hal ini bisa diterapkan disekolah ataupun yang sudah kuliah dalam mata pelajaran yang anda tekuni.mContoh bagaimana cara kita meningkatkan kemampuan dalam bidang matematika? Jawabnya semakin sering anda mengerjakan berbagai macam ragam soal matematika, semakin banyak mengetahui berbagai macam rumus matematika, semakin banyak cara yang anda gunakan untuk menyelesaikan satu soal matematika, maka anda tentu akan semakin cerdas di bidang matematika. Hal ini juga berlaku untuk mata pelajaran yang lain. Kesimpulanya cara mencerdaskan akal yang paling mudah dan paling cepat adalah dengan rajin belajar dalam memperkaya informasi.
Pesan saya pada siapapun yang membaca tulisan ini, belajar yang rajin ya...
Wonosobo, 22/02/2013
Artikel ini Kiriman dari salah satu Alumni kita, Pristian Surono Putro Am.K
lulus tahun 2006 jurusan IPA. Sekarang bekerja sebagai Perawat Asisten
Bedah Instalasi Bedah Sentral ( IBS ) RSUD Setjonegoro Wonosobo.
0 komentar