Kemdikbud.go.id — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki cara unik
untuk menuntaskan buta aksara. Kegiatan mengajar yang selama ini diampu
oleh para tutor masih dianggap kurang afdol. Pasalnya, masyarakat lebih
meyakini jika yang mengajar adalah guru.
Melihat hal ini, Pemprov NTB tidak tinggal diam.
Para guru pun kemudian dilibatkan secara aktif untuk mengentaskan buta
aksara. Agar mau mengajar, mereka diiming-imingi sejumlah hadiah. Bukan
berupa uang, lalu apa ?
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir mengatakan, para
guru di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu diberikan beban untuk
membebaskan sejumlah penyandang buta aksara. Jika berhasil, mereka akan
mendapatkan angka kredit untuk kenaikan pangkat. “Masyarakat lebih yakin
dengan melibatkan guru,” katanya pada rangkaian kunjungan Mendikbud
M.Nuh meresmikan rumah pintar di Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Kamis
(24/1).
Jumlah penyandang buta aksara di NTB sebanyak 36
ribu atau 0,3 persen terdapat di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten
Lombok Tengah. Adapun angka putus sekolah pada 2008 jenjang pendidikan
dasar mencapai 1,9 persen.
Badrul mengatakan, guna mengentaskan buta aksara
di Kabupaten Lombok Timur, dilakukan dengan melibatkan pegawai negeri
sipil (PNS). Bagi mereka yang ingin naik pangkat secara reguler
diwajibkan membantu menuntaskan buta aksara. “Upaya inovatif dan kreatif
ini merupakan komitmen untuk menghilangkan tumor pendidikan yaitu buta
aksara,” katanya.(ASW)
0 komentar