Kemdikbud.go.id --- Kampus Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya kembali mengukir
prestasi. Kali ini, para sivitas akademika ITS mempersembahkan karya
fenomenal mobil listrik jenis 4-Seater Electric City Car yang secara resmi diluncurkan oleh Mendikbud, Mohammad Nuh, Sabtu (26/1).
Bertempat di halaman Gedung Rektorat ITS, mantan
rektor ITS ini juga diberi kepercayaan untuk memberikan nama terhadap
mobil listrik yang menjadi ikon baru kampus teknologi di Surabaya ini.
Setelah menyampaikan apresiasinya terhadap lahirnya mobil listrik karya
ITS ini, Nuh pun akhirnya menetapkan nama untuk mobil listrik tersebut
adalah EC (baca: easy yang berarti mudah --red) ITS 1.0. Kata
ITS 1.0 mengartikan bahwa mobil listrik ini karya anak ITS versi
pertama. Nuh juga diberi kesempatan untuk memasangkan logo mobil di
bagian depan.
Lahirnya EC-ITS 1.0, kata Mendikbud menjadi awal
yang bagus untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, saat
ini pemerintah sedang mengembangkan proyek Mobil Listrik Nasional
(Molinas) yang digawangi oleh lima perguruan tinggi nasional. Mereka
adalah ITS, ITB, UGM, UI dan UNS.
Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA
menambahkan, munculnya mobil listrik ini juga menjadi bukti bahwa
insinyur-insinyur muda Indonesia sangat berkualitas. Mereka hanya perlu
diberi kesempatan lebih untuk menunjukkan kemampuan mereka yang
sebenarnya. “Saya percaya para insinyur muda akan mampu memajukan bangsa
Indonesia ini,” tegas dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut.
Untuk komponen utama dari EC-ITS 1.0 sendiri
hampir seluruhnya buatan anak ITS. Mulai dari sistem penggerak,
platform, body design, hingga sistem kontrol. Hanya baterai dan motor
saja yang terpaksa harus beli karena penelitian yang dilakukan masih
belum selesai. “Nantinya seluruh komponen mobil ini murni dari ITS,”
jelas Dr Muhammad Nur Yuniarto, dosen pembimbing yang juga inisiator
proyek mobil listrik ITS ini.
Pada kesempatan ini, Nuh juga berpesan, agar ITS
tidak hanya melakukan penelitian untuk mengembangkan mobil ini. Namun,
pemberian edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan nantinya. “Jika
masyarakat dan kampus mampu bersinergi, bangsa Indonesia pasti bisa
maju,” ucapnya. (kem)
0 komentar