Berbicara motivasi berarti berbicara dorongan yang bisa menggerakkan perilaku dan sikap kita. Untuk menjawab pertanyaan di atas maka biasanya saya jawab bahwa ada 3 maacam dorongan motivasi, yang memicu seseorang mau untuk belajar,
Artikel ini Kiriman dari salah satu Alumni kita, Pristian Surono Putro Am.K
lulus tahun 2006 jurusan IPA. Sekarang bekerja sebagai Perawat Asisten Bedah Instalasi Bedah Sentral ( IBS ) RSUD Setjonegoro Wonosobo.
1. Motivasi Material
Motivasi model seperti ini memerlukan kompensasi bersifat materi untuk kemudian melahirkan sikap dan perilaku tertentu. Kelemahan dari motivasi jenis ini adalah tidak permanen dan mudah hilang. Contoh dari motivasi ini misalnya, seorang anak kecil kita kasih permen agar ia mau melaksanakan perintah tertentu dari orang tua. Dorongan materi berupa permen ini akan menggerakkan si anak tadi dengan cepat melaksanakan apa yg menjadi perintah ortunya. Namun diwaktu yg lain ketika ia diperintahkan melaksanakan sesuatu sementara tidak dikasih permen maka ia males tidak mau melaksanakan perintah tersebut.
Atau untuk kasus pelajar yg sedang menempuh kegiatan belajarnya, ia baru akan semangat belajar dengan motivasi yg bersifat materi. Misalnya baru semangat belajar jika di iming-imingi uang Rp.100.000 jika dapat nilai 100, atau semangat belajar dengan kompensasi akan dibelikan motor jika mendapat ranking 1. secara sekilas motivasi yg bersifat material ini memang dapat dengan cepat memberikan semangat,namun sifatnya mudah hilang sesuai dengan kelanggengan material yg didapatkan, dan jika kompensasi material ini hilang maka dalam waktu yg bersamaan hilang pula motivasi belajar. Tidak layak untuk dijadikan motivasi belajar !
2. Motivasi Emosional
Motivasi model seperti ini bersifat dorongan emosional ( perasaan ). Jenis motivasi model seperti ini sering dipakai oleh para motivator untuk memberikan suntikan semangat yg bersifat emosional. Coba kita lihat taraining-training motivasi menjelang ujian akhir nasional mampu mengaduk-aduk perasaan para siswa peserta training menangis ketiak diceritakan kisah sendu,atau bisa membuat para siswa merasa lebih bersemangat dalam menghadapi ujian diceritakan kisah sukses seseorang. Namun beberapa hari setelah usai training motivasi beberapa siswa mengeluhkan kambuh rasa malas dan gak semangat belajar lagi. Jenis motivasi ini lebih baik jika dibandingkan dengan jenis motivasi yg pertama, walaupun mempunyai kelemahan bersifat temporal karena sifat perasaan yg mudah berubah-ubah. Menurut hemat saya, para pelajar membutuhkan motivasi yg lebih dahsyat dari sekedar motivasi yg sifatnya emosional. Motivasi apa itu ?
3. Motivasi Ruhiah
Jika dibandingkan 2 jenis motivasi yg sebelumnya,maka motivasi ini lebih kuat efeknya, karena didasarkan pada keyakinan spiritual yg sifatnya mengikat perilaku. Saya sering sampaikan bahwa motivasi anda belajar bukan karena dorongan materi atau emosional belaka,tetapi lebih dari itu adalah bahwa belajar ( menuntut ilmu ) adalah kewajiban setiap manusia, jika dilaksanakan mendapat pahala,jika ditinggalkan diancam neraka, jadi tinggal dilaksanakan saja, mau ada kompensasi materi atau tidak, pas lagi semnagat atau lagi gak semangat , lakukan saja. insyaAllah dorongan motivasi ruhiah ini akan menumbuhkan perilaku belajar yg permanen,dan konsisten. dan motivasi inilah yg harus ditanamkan dalam diri para pelajar ketika ia mulai belajar.
Wonosobo, 19-02-2013
0 komentar